Wednesday, May 20, 2015

Sunnah-Sunnah Wudhu

 sunnah-sunnah wudhu
Sunnah berarti jika menginggalkan tidak berdosa, dan tidak membatalkan wudhu. Namun walaupun sunnah tetap lebih utama untuk dilakukan. Bahkan meninggalkan salah satu atau lebih dari sunnah-sunnah wudhu maka dihukumi makruh. Dengan demikian ia akan kehilangan keutamaan dan pahala. Oleh karena itu tidak layak bagi seorang yang berwudhu meninggalkan sunnah-sunnah wudhu.
Berikut ini adalah sunnah-sunnah wudhu yang tetap harus dilakukan ketika berwudhu.
1. Membaca basmalah “bismillah” karena tidak diangap berwudhu orang yang tidak membaca basmalah. Basmalah ini harus diucapkan dengan mulut tidak benar jika hanya di dalam hati. Berbeda dengan niat yang letaknya di dalam hati sedangkan lafal basmalah haruslah di ucapkan dengan mulut dengan lirih.
2. Mencuci kedua telapak tangan dan punggug tangan serta menyela-nyelangi jari jemari.
3. Bersiwak atau menggosok gigi.
4. Berkumur yaitu memasukan air kemulut lalu air didalamnya digerak-gerakkan supaya bisa menjangkau dan membersihkan seluruh mulut. Tidak tepat jika maksud berkumur hanya memasukkan air ke mulut lalu di keluarkan begitu saja.
5. Menghirup air ke hidung, dilakukan dengan benar-benar air masuk ke dalam hidung atau dihirup dengan kuat lalu di kelluarkan dengan kuat-kuat.
6. Menyela-nyelangi jenggot
7. Membasuh telinga bagian dalam dan luar
8. Di dalam mencuci anggota wudhu dilakukan sebanyak tiga kali
9. Mendahulukan bagian kanan dari pada yang kiri. Semisal mendahulukan tangan kanan dari tangan kiri, kaki kanan dari kaki kiri. 
إِذَا تَوَضَّأْتُمْ فَابْدَءُوْا بِمَيَامِنِكُمْ
Jika kalian berwudlu maka mulailah dengan bagian kanan kalian. (HR Ahmad, Baihaqi, Thobroni dan Ibnu Hibban)
Dalam istilah ini sering disebut dengan tayamun. Bahkan tayamun ini dilakukan dalam hal-hal di luar wudhu, seperti memakai sandal, pakaian, bersisir dan lain-lainnya.
10. Melebihkan sedikit dari batasan yang sudah ditentukan, karena ini akan menjadi cahaya di hari kiamat.
Dalam hadits disebutkan yang artinya “ sesungguhnya umatku akan datang pada hari kiamat dalam keadaan putih bersinar dari bekas anggota wudhunya. Maka barang siapa yang sanggup untuk memanjangkan dari membasuh anggota wudhu maka kerjakanlah” (HR Bukhori Muslim)
11. Membca do’a setelah wudhu. Do’a wudhu dibaca ketika selesai dari berwudhu. Disini tidak ada landasan membaca do’a tertentu dan berbeda-beda sesuai anggota yang sedang dibasuh. Tidak membaca do’a ketika berkumur, ketika membasuh muka, mencuci tangan, kepada maupun kaki.

Demikian itu adalah sunnah-sunnah wudhu sesuai sunnah nabi shalallahu alaihi wasalam. ini merupakan ringkasan dari kitab minhajul muslim karya Abu Bakar Jabir al-Jazairi. Jika pembaca belum puas dengan isi artikel ini silahkan berkomentar dan setiap masukan dan kritik akan kami dengarkan.